Senin, 26 Desember 2011

Ayat-Ayat Shaum


I.            PENGERTIAN PUASA
            Shiyam atau Shaum menurut lughah/bahasa, artinya : " Menahan diri dari melakukan sesuatu". Seperti firman Allah:1]

“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

Menurut Syara', ialah :

الإمساك عن الأكل والشرب والجماع وغيرها مما ورد به الشرع "في النهار على الوجه المشروع" ويتبع ذاك الإمساك عن اللغو والرفث وغيرهما من الكلام المحرّم والمكروه في وقت مخصوص بشروط مخصوصة.[2]
“Menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri dan lain-lain yang telah diperintahkan syara’ kepada kita menahan diri padanya, sepanjang hari menurut cara yang disyariatkan. Disertai pula menahan diri dari perkataan sia-sia, perkataan keji/kotor dan lainnya dari perkataan yang diharamkan dan dimakruhkan pada waktu yang telah ditentukan serta menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan”.

Jumat, 23 Desember 2011

Waktu Shalat Menurut Syar'i


A.     PENGERTIAN SHALAT MENURUT SYAR’I
Shalat menurut terminologi berasal dari kata صلي- صلاة  yang berarti الدعاء  atau الدعاء بخير,[1] seperti firman Allah:

Dan doakanlah  mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.[2]
Juga Hadist Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إذا دعي أحدكم فليجب. فإن كان صائما فليصل، وإن كان مفطرا فليطعم".[3]
Artinya: “Dari Abu Hurairah, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Bila salah seorang kamu menerima undangan (yang didalamnya ada makanan), datangilah, bila sedang berpuasa, doakanlah kebaikan untuk yang mengundang, dan jika sedang tidak puasa, makanlah makanannya.”
Sedangkan menurut etimologi adalah:
التعبد لله تعالي بأقوال وأفعال معلومة, مفتتحة بالتكبير, مختتمة بالتسليم, مع النية, بشرائط مخصوصة.
“Shalat adalah bentuk penghambaan terhadap Allah SWT dengan  perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir kemudian di akhiri dengan salam, disertakan dengan niat dan sekaligus memenuhi syarat-syarat  yang ditentukan”.[4]                  
 B.     DALIL-DALIL SYAR’I TENTANG WAKTU PELAKSANAAN SHALAT
Ada beberapa teks Nash baik yang berasal dari al-Qur’an maupun Hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang waktu-waktu shalat. Bila dalam al-Qur’an penetapan awal waktu shalat disebutkan secara implicit, maka di dalam Hadits Nabi, penetapannya secara eksplisit. Adapun beberapa teks tersebut adalah:[5]

Perencanaan Dalam Hukum Administrasi Negara


A.     Arti rencana dan perencanaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :”rencana” dan “perencanaan” artinya adalah sebagai berikut:[1]
Rencana, 1. Rancangan; buram (rangka sesuatu yang dikerjakan); kkerja; 2. Konsep, naskah (surat dan sebagainya); 3. Cerita; 4. Laporan pemberitaan (pers); catatan mengenai pembicaraan dalam rapat dan sebagainya); 5. Maksud, niat.
Perencanaan: proses, pertumbuhan, perbuatan, cara merencanakan atau merancangkan atau merencanakan.
            N. Rade dan De Smit sebagaimana dikutip oleh Ateng Syafrudin menerangkan defenisi sebagai berikut:[2]
§         Perencanaan adalah suatu proses integral dalam mempersiapkan dan merumuskan pengambilan keputusan di kemudian hari.
§         Perencanaan secara koorporatif merupakan suatu proses yang begsifat formal, sistematis, ilmu pengelolaan, yang disusun berdasarkan tanggung jawab, waktu dan informasi.
§         Perencanaan adalah merancang suatu hari depan yang diinginkan serta merancang cara-cara yang efektif, melalui hal tersebut dapat dicapai hari depan yang diinginkan.
Masih banyak lagi defenisi yang diberikan, tetapi beberapa pengertian tersebut diatas cukup menggambarkan ruang lingkup perencanaan pada umumnya.

Senin, 10 Oktober 2011

TRADISI SYARAH dan HASYIYAH dalam ILMU FIQH

Stagnasi Pemikiran Ilmu Hukum Islam 
Sejauh ini kita telah membicarakan garis perkembanganpemikiran sistem hukum Islam yang kemudian dikenal dengan (Ilmu) Fiqh, sejak dari pertumbuhannya di masa para Sahabat, kemudian para Tabi'in dan pengikut mereka, dan akhirnya pertumbuhannya di masa para imam madzhab. Sampai dengan masa itu yang kita saksikan dalam sejarah perkembangan Fiqh ialah dinamika dan kreatifitas, yang senantiasa disertai dengan kegaduhan polemik dan kontroversi, namun dalam suasana saling menghargai dan tenggang rasa yang besar. Demikian itu seperti dilukiskan oleh K.H. Muhammad Hasyim Asy'aridari Tebuireng (yang dalam pebahasan yang lalu telah kita singgung, dan di sini kita kutip sepenuhnya):

Telah diketahui bahwa sesungguhnya telah terjadi perbedaan dalam furu' (makalah rincian) antara para Sahabat Rasulullah saw (semoga Allah meridlai mereka semua), namun tidak seorang pun dari mereka memusuhi yang lain, juga tidak seorang pun dari mereka yang menyakiti yang lain, dan tidak saling menisbatkan lainnya kepada kesalahan ataupun cacad. Demikian pula telah terjadi perbedaan dalam furu' antara Imam Abu Hanifah dan Imam Malik (semoga Allah meridlai keduanya) dalam banyak masalah yang jumlahnya mencapai sekitar empatbelas ribu dalam bab-bab ibadat dan mu'amalah, serta antara Imam al-Syafi'i dan gurunya, Imam Malik, (semoga Allah meridlai keduanya) dalam banyak masalah yang jumlahnya mencapai sekitar enam ribu, demikian pula antara Imam Ahmad ibn Hanbal dan gurunya, Imam al-Syafi'i, dalam banyak masalah, namun tidak seorang pun dari mereka yang menyakiti yang lain, tidak seorang pun dari mereka mencerca yang lain, tidak seorang pun dari mereka mendengki yang lain, dan tidak seorang pun dari mereka menisbatkan yang lain kepada kesalahan dan cacad. Sebaliknya mereka tetapi saling mencintai, saling mendukung untuk sesama saudara mereka, dan masing-masing berdoa untuk segala kebaikan mereka itu. 1.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Umar bin Khattab [13-23 H / 634 – 643 M]

Umar bin Khattab lahir pada tahun 583 M dari sebuah keluarga suku Quraisy. Pada masa mudanya ia adalah jagoan berkelahi yang terkenaldan seorang orator, serta orang yang bersemangat, ia salah seorang diantara orang di Mekkah yang kenal baca tulis sebelum Islam. Perkerjaan utamanya adalah berdagang.
Sebelum Umar bin khattab masuk Islam ia merupakan musuh Islam yang sangat kejam. Umar bin Khattab ingin bermaksud membunuh Nabi Muhammad SAW dengan sebilah pedang yang terhunus ditangannya, karena Umar bin Khattab mengetahui bahwa adik perempuannya masuk agama Islam beserta suaminya, ia menjadi marah terhadap mereka berdua dan ia bermaksud menyiksa mereka tetapi mendapatkan mereka sedang membaca Al-Qur’an dengan suara yang indah, redamlah emosi Umar bin Khattab, setelah itu ia segera menemui nabi Muhammad dan mengatakan masuk Islam.

A. Pengangkatan sebagai Khalifah
Pada musim panas tahun 364 M Abu Bakar menderita sakit dan akhirnya wafat pada hari senin 21Jumadil Akhir 13 H/22Agustus 634 M dalam usia 63 tahun. Sebelum beliau wafat telah menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya sebagai khalifah. Penunjukan ini berdasarkan pada kenangan beliau tentang pertentangan yang terjadi antara kaum Muhajirin dan Ansor. Dia khawatir kalau tidak segera menunjuk pengganti dan ajar segera dating, akan timbul pertentangan dikalangan umat islam yang mungkin dapat lebih parah dari pada ketika Nabi wafat dahulu.
Dengan demikian, ada perbedaan antara prosedur pengangkatan Umar bin Khatab sebagai khalifah dengan khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar . Umar mendapat kepercayaan sebagai khalifah kedua tiddak melalui pemilihan dalam system musyawarah yang terbuka, tetapi melalui penunjukan atau watsiat oleh pendahulunya (Abu Bakar).

Kamis, 06 Oktober 2011

Asuransi Syari’ah

A. Pengertian 
Dalam bahasa Arab Asuransi disebut at-Ta’min, penanggung disebut Mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut Mu’amman atau Musta’min. Kata at-Ta’min itu sendiri memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, sebagaimana firman Allah ta’ala:  “Dialah Allah yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” Men-ta’min-kan sesuatu, artinya adalah seseorang membayar atau menyerahkan uang cicilan untuk agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya, rumahnya, atau mobilnya. 
Menurut Musthafa Ahmad Zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian. Adapun metodologi dan gambarannya dapat berbeda-beda, namun pada intinya, asuransi adalah cara atau metode untuk memelihara manusia dalam menghindari risiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam perjalanan kegiatan hidupnya, maupun dalam aktivitas ekonominya. 
Menuurut Prof. Dr. Huzaimah Tahido Yanggo, dalam bukunya Masail Fiqhiyyah bahwa pengertian asuransi syari’ah itu adalah suatu kerjasama saling melindungi dan saling menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi sejumlah risiko melalui perjanjian yang sesuai dengan syari’ah.

Kamis, 04 Agustus 2011

MANAJEMEN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

A. POLA MANAJEMEN BANK KONVENSIONAL
• Pola Dasar Manajemen Bank Konvensional
1. Perumusan kebijaksanaan
2. Perencanaan dan Pengembangan Organisasi
3. Staffing dan Managerial Skill
4. Pengawasan Internal
5. Sistem manajemen bank
6. Sound banking Business

Rabu, 03 Agustus 2011

Mengenal Bank Konvensional dan Syari’ah

A. PENGERTIAN BANK
    Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:
a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Rabu, 27 Juli 2011

Teori Gabungan Melakukan Tindak Pidana

Pokok persoalan dalam gabungan melakukan tindak pidana adalah mengenai bagaimana sistem pemberian hukuman bagi seseorang yang telah melakukan delik gabungan, sebagaimana dijelaskan dalam bab pertama bahwa dalam KUHP terdapat empat teori yang dipergunakan untuk memberikan hukuman bagi pelaku tindak pidana gabungan, yaitu:

Selasa, 05 April 2011

Kedudukan Anak Angkat & Orang Tua Angkat Terhadap Harta Warisan

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah haditsnya:
من أدعى إلى غير أبيه و هو يعلم إنه غير أبيه فالجنة عليه حرام
)متفق عليه(
Artinya :
“Barang siapa yang mengaku nasab selain pada ayah (kandungnya sendiri), padahal ia mengetahui bahwa ia bukan ayahnya, maka baginya haram masuk surga.” (HR. Bukhari & Muslim)

Minggu, 30 Januari 2011

Putuskan Benang Itu...

"Seutas benang itu sesungguhnya hanya
ada dalam pikiran Anda!"

Ada kisah nyata tentang seekor gajah.
Sejak kecil ia sudah dirantai kakinya
dengan seutas rantai sepanjang 4 meter.

Pasangan Sejati

Kadang, kita iri melihat ada pasangan serasi yang begitu kompak di depan umum; dan berkhayal mampukah kita dan pasangan kita berlaku sama dengan pasangan tersebut. Akan tetapi, kadang, yang kita lakukan justru menuntut pasangan untuk mengejar pandangan orang lain bahwa Anda dan pasangan adalah pasangan terserasi di dunia.

Ada dua tips untuk menciptakan keserasian hubungan.

1. Menjadi Diri Sendiri

Kadang, kita menyuruh pasangan untuk tampil modis, tidak kekanak-kanakan, elegan, dan sebagainya. Kita tidak sadar bahwa tindakan ini secara tidak langsung menyayat hati pasangan.

Ia menganggap kita menyetir hidupnya dan hendak mengubahnya menjadi sosok asing. Ia bisa beranggapan bahwa selama ini kita tdak mencintainya, kita hanya memeralatnya menjadi “orang yang kita sukai” tanpa kita berusaha menjadi sosok yang dicintainya juga.

Inilah poin pentingnya. Dengan menuntut banyak hal, sebenarnya kita tidak menghargai diri pasangan. Bahkan, kita sebenarnya juga tidak menjadi diri sendiri. Kita menjadi diri yang dituntut oleh konsep berpikir umum bahwa pasangan serasi harus begini dan begitu.

Buatlah pasangan Anda nyaman menjadi dirinya sendiri, menunjukkan cinta dengan caranya sendiri, dan buatlah Anda juga demikian. Tak perlu waktu lama, Anda akan menyadari bahwa Anda dan pasangan bisa tampil serasi tanpa perlu memerhatikan pandangan umum.

2. Tidak Mencari Kesempurnaan

Ada seorang laki-laki sempurna. Ia menolak semua lamaran perempuan karena ia mencari perempuan yang serupa dengan dirinya. Lalu, ketika ia menemukan perempuan sempurna, ia melamar perempuan tadi. Akan tetapi, apa yang terjadi?

Perempuan tadi berkata, “kau mencari perempuan sempurna, demikian juga aku. Bagiku, kau bukan lelaki sempurna”.

Kadang, kita menuntut kekasih harus melakukan hal-hal sempurna. Ia tidak boleh marah ketika kita marah, ia tidak boleh menangis ketika kita membentak, atau ia tidak boleh bermanja-manja di depan umum. Hal-hal ini jelas menyiksa pasangan. Apalagi jika kita memerlakukan hal sebaliknya. Kita bisa marah ketika marah, tapi tidak menoleransi jika pasangan berbuat sama.

Bagaimana pun, pasangan kita adalah manusia, bukan robot. Jangan mencari kesempurnaan jika Anda tidak bisa sempurna. Bukankah hubungan akan lebih serasi jika masing-masing saling menutupi kekurangan, atau menganggapnya tak penting?

Jodoh atau tidaknya pasangan bisa dilihat dari hal ini. Orang yang tidak berjodoh akan selalu mencari kesalahan untuk “menghukum” pasangan. Sebaliknya, mereka yang berjodoh akan mencari kebaikan-kebaikan pasangan dan bersyukur dengan sikap yang apa adanya.

Seni Memaksimalkan Daya Tarik

 
Memiliki kepribadian yang menarik pasti
diidamkan setiap insan. Saya, Anda,
maupun siapa saja. Kehadiran pribadi
yang menarik selalu dinanti-nantikan
banyak orang. Ketiadaannya dirindukan.

Pertanyaannya, kualitas istimewa APA
yang ada pada manusia, yang bisa
membuat orang lain kagum dan terpesona?
Dan... ANDA-kah orangnya?

Sebagian orang mungkin berpikir hanya
orang-orang yang cantik, ganteng secara
fisik, pintar, atau bahkan kaya yang
memiliki daya tarik? Sebenarnya tidak
demikian!

Setiap orang berpotensi untuk menjadi
seorang insan yang memiliki daya tarik
tinggi, menjadi sosok yang dielu dan
diharapkan. Termasuk anda sendiri!
Pesona anda bisa ditumbuhkan dan
diciptakan dengan energi positif yang
anda miliki.

Bagaimana memunculkan aura positif anda
agar membuat ketertarikan bagi yang
lainnya?

Berikut adalah 7 Seni Memaksimalkan
Daya Tarik:

Teruslah Berbuat Baik Tanpa Pernah
Menghitungnya

Lakukan kebaikan layaknya menulis di
atas pasir dan pahatlah di batu untuk
setiap kesalahan yang Anda lakukan.

Artinya, lupakan setiap kebaikan anda
kepada orang lain, tak perlu menghitung! :-)

Sikap seperti ini akan melatih keikhlasan,
dan pada saat terbiasa, anda akan
merasakan arti puas yang sejati.

Merendahlah Agar Anda Menjadi Tinggi

Orang yang merendah justru banyak
disenangi orang lain. Lain halnya
dengan orang yang sombong, kerendahan
hati merupakan perwujudan dari
toleransi dan memiliki nilai yang
tinggi.

Kerendahan hati dan kedamaian saling
bertautan. Percayalah pada diri
sendiri, dan singkirkan keinginan untuk
selalu ingin membuktikan pada orang
lain.

Jagalah Kemurnian

Tampil 'apa adanya'. Jadilah diri
sendiri. Untuk memiliki daya tarik
kita tidak perlu menjadi orang lain.

Menjadi diri sendiri jauh lebih
bernilai ketimbang kita selalu ingin
tampil 'seperti orang lain'.

Jadilah Orang Yang Penuh Minat

Apa yang anda katakan pada diri sendiri
tentang kehidupan, dan diri anda
sendiri, dari hari ke hari, bisa memberikan
efek yang luar biasa.

Sepanjang waktu, lihatlah diri anda sendiri
sebagai pribadi yang menarik. Pertahankan
perasaaan itu sejelas mungkin dalam pikiran.

Dengan sendirinya, 'alam' akan menarik
segala hal yang penting untuk
menyempurnakan perasaan dan pandangan
anda itu.

Jadilah orang yang selalu ceria, penuh
harapan, dan buat dunia ini terpikat
pada anda!

Wajah Ceria

Tertawa itu sehat. Buat wajah anda
selalu ceria.

Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi
dan memproduksi endorphin (zat alami
yang memindahkan rasa sakit). Selain
itu, senyuman akan membuat anda bisa
rileks. Senyuman juga akan menebarkan
kegembiraan pada orang lain.

Tekankan dalam pikiran, saat anda
bersama orang lain, bahwa senyuman
dapat memperpendek 'jarak' antar orang
lain.

Antusias dan Hasrat

Dua hal ini merupakan ibu yang
melahirkan sukses. Antusias dan hasrat
dapat mendatangkan uang, kekuatan dan
pengaruh. Hal besar tak akan dapat
dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang anda
kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan Zakaria Hsb
dengan penuh cinta. Masukan antusias
dalam pribadi anda, maka ia akan
menciptakan hal yang luar biasa buat
anda.

Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan
bisa membuat orang lain percaya pada
kita. Tata krama yang baik akan membuat
orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata karma merupakan sumber kesenangan,
memberikan rasa aman, dan ini dilakukan
dengan menunjukan penghormatan pada
oran lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang
yang anda kenal, tidak peduli status
dan kedudukan mereka. Perlakukanlah
setiap orang dengan tata krama.

Nah, bagaimana....???? tidak sulit bukan? :-)


Selasa, 11 Januari 2011

Menguburkan Jenazah

A. Hukum Menguburkan Jenazah
Islam telah mensyari’atkan bahwa menguburkan jenazah merupakan salah satu Fardhu Kifayah. Oleh sebab itu, jenazah seorang muslim tidak-lah di bakar, di lempar kesungai, atau bahkan dibiarkan dimakan oleh binatang buas. Hal tersebut dapat di pahami dari firman Allah:
“Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, Orang-orang hidup dan orang-orang mati ?” Qs. Al-Mursalat (25-26)
Juga firaman Allah:
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.” Qs. Al-Maidah (31)

B. Masa Penguburan Jenazah
Pada dasarnya, menguburkan jenazah dilakukan pada waktu yang lapang. Namun pada waktu tertentu seperti keadaan darurat atau mendesak diberikan keringanan melakukaan pemakaman di malam hari. Ada bebarapa waktu yang harus dihindari dalam melakukan pemakaman jenazah:
1. Malam hari
“Jangan kamu makamkan mayit kamu pada waktu malam hari, kecuali karena terpaksa.” (HR. Ibn Majah)
2. Pada waktu matahari terbit
3. Pada waktu tengah hari
4. Pada waktu matahari hampir terbenam
“Tiga waktu, Rasulullah SAW melarang kami mensholatkan dan memakamkan jenazah pada waktu tersebut: waktu matahari terbit dengan terang, waktu matahari persis di tengah sampai condong, dan waktu matahari hampir terbenam.” (HR. Ibn Majah)

C. Penguburan Jenazah dan Penggalian Kubur
1. Peralatan penguburan
Sebelum menggali kuburan, tentunya harus dipersiapkan peralatan untuk menggali kuburan, antara lain:
a. Cangkol
b. Sekop
c. Alat penggali lainnya
d. Meteran/alat ukur

2. Penggalian kuburan
Pengukuran lubang kuburan didasarkan kepada besar kecil, gemuk kurusnya serta panjang pendeknya jenazah yang akan di makamkan di lubang kuburan itu. Adapun mengenai dalamnya lubang kubur tersebut sebaiknya di gali setinggi orang dewasa. Tujuan utama dalam menentukan dalamnya lubang kubur adalah agar bau yang terjadi karena jenazah tidak tercium ke permukaan, sehingga orang tidak terganggu dan binatang buas tidak berusaha membungkarnya.
Adapun bentuk lubang kuburan tersebut pada kenyataannya ada tiga macam:
1. Lahad
Bentuk yang terbuat dari lubang yang panjangnya dua hasta dilebihkan dari ukuran panjang jenazah. Dalamnya kira-kira satu setengah meterb atau kira-kira tidak mudah bagi binatang buas mengoreknya, dan tidak mengeluarkan bau.
Untuk pembuatan lahad, dilakukan penggalian di dasar kuburan pada dinding sebelah kanan, lubang tersebut di lebihkan dari ukuran mayit dan panjangnya dua jengkal dari panjang mayit. Tingginya, untuk laki-laki, satu jengkal lebih dari bidang bahu, dan untuk perempuan, satu jengkal lebih dari bidang pinggul.
2. Syaqqu
Untuk pembuatan Syaqqu, digali lagi lubang pada bagian tengah lubang besar tersebut yang lebarnya sama dengan lebar lahad. Pada kiri kanan lubang ada tepi/pinggiran yang dapat dipijak atau tempat berdiri orang yang akan menerima jenazah di dalam kubur sewaktu memasukkan jenazah nantinya.pada pinggir tempat berpijak inilah nantinya disusun papan untuk penutup tempat pembaringan jenazah ketika dilakukan penimbunan. Lubang kubur dalam bentuk Syaqqu biasanya dipakai pada daerah yang tanahnya berpasir, sehingga tidak dapat dibuat lahad karena mudah longsor.
3. Syaqqu memakai peti
Bentuknya sama seperti syaqqu tadi diatas, hanya saja ada peti yang bentuknya dibuat tidak memakai dinding sebelah kanan dan kiri, hanya ada lantai dua bilah papan ukuran yang biasa, kemudian ada dinding sebelah depan dan belakang dan penutup petinya. Sedangkan yang dijadikan dinding sebelah kanan dan kirinya hanya terbuat dari kain putih.
Lubang seperti ini biasa dibuat di daerah yang sering terjadi banjir, atau tempatnya terlkalu rendah sehingga mudah sekali ditemukan air, jadi tidak dapat di buat lahad. Bahkan sering sekali berlomba dengan air ketika menguburkan jenazah.


3. Peraktek Penguburan Jenazah
1. Keranda Jenazah Diletakkan di Dekat Kubur
Ketika jenazah akan dikuburkan, diharapkan kepada yang mengantar jenazah tidak duduk sampai jenazah dimasukkan ke dalam kubur.
2. Memasukkan Jenazah ke Dalam Kubur
a. Penyerahan dan Penerimaan Jenazah ke Dalam Kubur
Menyerahkan jenazah dari alah kiblat atau arah kaki kubur. Penyerahan di mulai dari kepala jenazah. Ketika orang yang menerima jenazah memasukkan jenazah ke lahad, atau ke dalam syaqqu, atau memasukkan peti ke dalam syaqqu, disunatkan membaca:

b. Memiringkan Jenazah dan Membuka Kain Kafan
Jenazah yang dimasukkan ke dalam lahad, syaqqu, atau peti tubuhnya diringkan menghadap qiblat. Kemudian dibuka tali pengikat kain kafan yang berada di atas kepala lalu disingkapkan kain dari wajah jenazah.
c. Menyintuhkan Kening, Hidung dan Pipi ke Tanah
Kening dan hidung jenazah dilengketkan langsung ke tanah (dinding kubur) di arah qiblat, sedangkan pipinya yang kanan langsung ke tanah.
d. Membuat Penghalang Dengan Tanah Tiga Kepal
Sambil membetulkan letak jenazah pada lahad, syaqqu baik memakai peti atau tidak, diambil tanah sekepal diganjalkan di bagian kepala seraya membaca “منها خلقناكم ”, kemudian sekepal lagi di bagian tengah belakang jenazah seraya membaca “وفيها نعيدكم”, dan di bagian kaki seraya membaca “ومنها نخرجكم تارة اخرى”. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Ibn Majah.
e. Menutup Jenazah Dengan Papan Kafan
Setelah jenazah diletakkan di lahad, atau syaqqu baik memakai peti atau tidak, selanjutnya ditutup dengan papan kafan di belakngnya untuk penutup sekaligus penahan jenazah, kemudian dilakukan penimbunan sampai rata.
f. Memberi Tanda Pada Kubur
Untuk menandai kuburan seseorang biasanya di gunakan batu nisan. Namun tidak boleh membangun kuburan. Gunanya untuk mudah dikenali.
g. Berdo’a dan Talqin
Setelah selesai penguburan, sebelum yang mengantar jenazah pulang, dilakukan lebih dahulu do’a dan talqin. Terlepas dari sepakat atau tidaknya ulama tentang hal tersebut, namun ada hadits tentang do’a dan talqin yang ma’tsur (berdasarkan riwayat dari Rasul SAW)

D. Kasus Yang Berhubungan Dengan Penguburan
Terdapat beberapa kasus yang tidak biasa terjadi dilakukan dalam pemakaman jenazah, antara lain:
1. Penguburan Massal
Dari beberapa hadits ada ditemukan tata cara memakamkan mayit lebih dari satu jenazah. Dari hadits tersebut bisa di pahami bahwa penyusunan jenazah dalam kuburan massal adalah meletakkan laki-laki dewasa yang lebih tua dan luas pengetahuannya dalam agama, lalu yang lebih muda, kemudian perempuan sebagaimana tadi pada laki-laki, baru kemudian anak-anak.
2. Mengubur Jenazah di Tengah Lautan
Ulama sepakat bahwa jenazah tersebut dimandikan, di kafani dan di sholatkan, jika memungkinkan di darat, maka dikuburkan di darat. Jika tidak memungkinkan, maka:
1. Madzhab Hanafi, jenazah dimasukkan ke dalam peti.
2. Madzhab Hanbali, jenazah diberati dengan sesuatu untuk ditenggelamkan.
3. Madzhab Maliki, dimasukkan ke dalam air tanpa pemberat dan menghadap qiblat.
4. Madzhab Syafi’I, diletakkan diantara dua lembar papan lalu disukkan kedalam air.

Minggu, 09 Januari 2011

Pendidikan Pada Masa Sahabat RA.

Pada Permulaan Islam pendidikan Islam dilakukan di Masjid-masjid atau di rumah-rumah. Metode yang dipakai dalam fase ini adalah hafalan. Pada permulaan islam perkembangan Ilmu Pengetahuan dibagi menjadi 3.
Pertama Gerakan Agama, menyangkut pembahasan tentang tafsir Quran, hadis, fiqh, akhlaq.
Kedua Gerakan tarikh, merupakan Gerakan untuk mengumpulkan data-data sejarah, kisah dan riwayat hidup.
Ketiga Gerakan Filsafat, merupakan gerakan dalam bidang mantiq, kimia, kedokteran dan ilmu lain yang berhubungan. Gerakan filsafat ini pada permulaan Islam tidak begitu meluas perkembangannya. Ilmu-ilmu dalam bidang ini berasal dari bangsa-bangsa lain (Romawi, Persia, Qaldan dan lain-lain). Pada akhirnya ketiga gerakan ini saling berhubungan dan saling membutuhkan, ahli tafsir akan membutuhkan ahli sejarah untuk mengetahui kehidupan nabi dalan menafsirkan hadis serta untuk mengetahui sebab turunnya ayat begitu juga dengan ilmu lainnya. Pada awal perkembangan Islam ini ilmu pengetahuan berpusat di Makkah, Madinah, Basrah dan Kaufah (Irak), Damaskus (Syam), dan Fusthat (Mesir).
Satu hal yang penting pada masa ini untuk mengawali studi tentang Islam yang intensif adalah dengan dibukukannya Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar. Atas desakan Umar ibn Khattab maka Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk untuk membukukan Al Quran. Upaya ini berlanjut sampai dengan kekhalifahan Usman bin Affan., yang kemudian terbentuk musyhaf Al Imam sejumlah 6 naskah yang ada di Kufah, Basrah, Makkah, Syam, Madinah dan 1 naskah ada pada Khalifah Usman sendiri.
Dalam ilmu tafsir, beberapa sahabat seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah ibn Abbas, Abdullah ibn Masud dan Ubay bin Kaab menafsirkan Quran menurut apa yang mereka dengar dari Rasullullah saw. Para sahabat inilah yang dianggap sebagai pembina tafsir pertama dalam Islam, kemudian diikuti oleh tabiin seperti Said bin Jubair.

A .Pendidikan pada masa khalifah Abu Bakar Siddiq.
Beberapa kesulitan yang harus dihadapi oleh Abu Bakar Siddiq, diantaranya bnyak orang yang mengaku nabi dan juga banyak orang yang tidak mau membayar zakat disebabkan beberapa faktor:
1). Ajaran Islam belum dipahami benar
2). KeIslaman mereka bukan karena kesadaran melainkan karena politik dan ekonomi
3). Rasa kesukuan yang mendalam yang bertentangan dengan syariat Islam
Sikap tegas dan pasti dari kepeminpinan Abu Bakar menunjukkan adanya kepemimpinan yang jujur dan penuh dedikasi terhadap tugas kewajibannya. Sebelum Abu Bakar diangkat sebagai khalifah beliau dikenal sebagai seorang yang lemah lembut, berpendirian tetap, dan penyantun.
Sifat sifat demikian ini hanya dimiiki oleh seorang pemimpin, pendidik, dan bapak yang baik dan bertanggung jawab.

B. Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khattab RA.
Semangat berdakwah dan pendidikan didaerah-daerah baru menunjukkan kekuatan yang sangat-sangat tinggi. Orang banyak datang ke Madinah kepada para sahabat. Khalifah Umar sendiri telah melarang sahabat-sahabat dekat Rasulullah untuk meninggalkan Madinah. Akan tetapi tidak berarti penyebaran Islam keluar Madinah terhenti, karena diantaranya ada juga sebagian sahabat yang diutus berdakwah dan mengajarkan agama Islam lebih giat.
Jika diperhatikan lebih mendalam pendidikan Islam pada masa beliau boleh dikatakan lebih berkembang dari sebelumnya diantaranya beliau mengangkat sebagai Gubernur atau Panglima adalah sahabat-sahabat Rasul yang benar-benar mahir dan ahli dalam bidang ilmu pengetahua.

C. Pendidikan Pada Masa Khalifat Usman Bin Affan.
Usaha kongkrit yang dilakukan usman dapat dikatakan tidak ada.mungkin Usman mennganggap bahwa kegiatan pendidikan sebelumnya sudah memadai. Jika ummat merasa kurang puas terhadap pendidikan agamanya, pasti mereka akan memintanya. Hal ini nyata terjadi dan dilaksanakan Usman takkala Hudzaifah Ibnul Yaman melaporkan bahwa ia telah menyaksikan adanya perselisihan yang hebat tentang bacaan Al-qur’an diantara ummat. Lantas Usman meminta kepada kepada Zaid Bin Tsabit untuk memimpin penyalinan mushaf tersebut bersama rekan-rekannya. Dengan cara ini akan menghilangkan sebuah perselisihan diantara ummat dalam membaca Al-qur’an.
Tugas mendidik dan mengajar ummat diserahkan pada ummat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat dan menggaji guru pendidik melainkan hanya mengharapkan keridhoan Allah semata.

D. Pendidikan Pada Masa Khalifah Ali Ibn Abi Thalib
Menurut Prof. Dr. Ahmad syalabi : ” Sebetulnya tidak pernah ada barang satu hari pun, keadaan yang stabil selama pemerintahan beliau. Tak ubahnya beliau sebagai seorang penambal kain usang, jangankan menjadi baik malah bertambah sobek. Sudah demikianlah rupanya nasib beliau”
Demikian kehidupan pendidikan pada masa Khalifah Ali. Pendidikan yang berjalan hanya apa yang berlaku sebelumya dengan sarana yang sudah ada. Hanya motivasi dan dasar falsafah pendidikan, selain yang sudah ada dan telah dibina oleh rasulullah SAW juga tumbuh juga dasar motivasi dan falsafah pendidikan baru yang dibina oleh kaum Syiah dan Khawarij. Hal mana akan mengakibatkan bermacamnya pandangan dan paham yang menjadi dasar dan landasan cara berfikir yang lebih lanjut akan memberikan kesempatan untuk mencerai beraikan ummat dimasa yang datang.

Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW.

Sejarah pendidikan Islam erat kaitannya dengan sejarah Islam, karena proses pendidikan Islam sejatinya telah berlangsung sepanjang sejarah Islam, dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya umat Islam itu sendiri. Melalui sejarah Islam pula, umat Islam bisa meneladani model-model pendidikan Islam di masa lalu, sejak periode Nabi Muhammad SAW, sahabat dan ulama-ulama sesudahnya. Alih-alih sejarah menyebut bahwa sebelum muncul sekolah dan universitas, sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia Islam sesungguhnya sudah berkembang lembaga-lembaga pendidikan Islam non formal, diantaranya adalah masjid.
Allah SWT berfirman :

"Allah akan mengangkat (kedudukan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Almujadilah :11)

Pada suatu hari Rasul Allah Muhammad SAW naik ke atas mimbar dan bertanya, "Bagaimanakah keadaannya jika ada kelompok masyarakat yang tidak mau mendidik dan mengajarkan ilmu kepada tetangganya, mereka tidak mau saling menasihati, tidak mau mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegahnya dari kejahatan? Bagaimanakah keadaannya jika suatu kelompok masyarakat tidak mau belajar dari masyarakat disekitarnya, tidak mau menerima nasehat atau anjuran dari tetangga?
Kemudian Rasulullah bersabda lagi:
"Demi Allah hendaklah kamu sekalian menjadi masyarakat yang selalu mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan pada masyarakat disekitarnya, menjadi penganjur kebaikan, mengajak orang lain untuk berbuat baik dan mencegah mereka dari perbuatan munkar.Dan hendaklah kamu sekalian menjadi kelompok masyarakat yang selalu belajar dari pengetahuan masyarakat yang lain, menerima nasehat dan anjuran yang baik dari mereka.Jika hal demikian tidak kamu laksanakan maka akan datang kepadamu masa kehancuran yang sangat cepat.( H. R. Thabrani).

Demikian amanat tersebut disampaikan Rasulullah kepada ummatnya, agar ummat Islam memperhatikan masalah pendidikan. Awal terjadinya pendidikan Islam adalah semenjak Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah di kota Makkah. Beliau adalah guru yang pertama dan beliau adalah pendidik teladan dalam sejarah pendidikan ummat sehingga seandainya dunia modern saat ini dipimpin seorang seperti nabi Muhammad, maka dunia ini akan berhasil memecahkan permasalahannya yang sangat diperlukan bagi perdamaian dan kebahagiaan manusia.

Masyarakat Makkah pada waktu Rasulullah dilahirkan dikenal dengan masyarakat jahiliyah atau juga disebut zaman jahiliyah. Dalam sejarah Islam kita baca bahwa Rasulullah pada waktu pertama kali berdakwah membentuk kelompok pengajian, mula-mula disebuah bukit diluar kota Mekah, kemudian berpindah ke rumah Al Arqam bin abi Arqam. Pengikut pengajian tersebut menjadi manusia teladan yang terkenal dengan nama Assabikunal Awwalun (orang yang mula-mula menyambut seruan Rasul). Sebelum abad II H. di seluruh pelosok territorial Islam telah berdiri sekolah (kuttab) tempat mengajar anak-anak dan madrasah tempat belajar orang dewasa. Disamping itu mesjid-mesjid juga berfungsi sebagai pusat pendidikan ummat dan perpustakaan penuh dengan buku dari seluruh cabang ilmu pengetahuan.

1. Pendidikan Perorangan Yang Dilakukan Secara Rahasia.

Setelah Rasulullah menerima wahyu pertama (96:1-5), beliau masih belum bergerak,hatinya masih bimbang dan ragu akan apa yang telah beliau terima itu. Kepada istrinyalah beliau mengadukan persoalannya itu hingga kemudian Khadizah membawanya kepada Waraqah Ibnu Naufal untuk memperoleh keterangan tentang persoalan Nabi tersebut. Waraqah adalah seorang nasrani,dandia telah menulis injil.dengan pengetahuannya itu waraqah menjelaskan bahwa yang datang itu adalah Namus (malaikat Jibril) yang pernah diutus Allah pada Nabi Musa. setelah mendapatkan keterangan itu hati Nabi menjadi tenang.

Sikap Nabi yang bimbang dan ragu tentang kebenaran itu dipandang dari segi filsafat adalah wajar, bukan hal yang wajar. Keraguan adalah jalan menuju kebenaran yang pasti. Hal serupa jelas telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS seperti termaktub dalam Al qur’an :

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata : ”Ya Tuhanku,perlihatan kepadaku bagaimana engkau menghidupkan orang yang telah mati.
”Allah berfirman : ”Apakah kamu belum percaya? ”Ibrahim menjawab : ” Saya telah percaya,akan tetapi akan bertyambah tetap hati saya ”.(QS Al baqarah:260)

Beberapa lama kemudian turunlah wahyu ke dua dimana Allah berfirman:


“Hai orang yang berselimu, Bangun dan beri ingatlah Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Jauhilah perbuatan dosa. Janganlah engkau memberi karena hendak mendapat balasan banyak. Hendaklah engkau bersabar karena tuhanmu.”(QS Al Muddatstsir:1-7)

Ayat inilah mula-mula memerintah Rasulullah menyeru kepada agama Allah. Menyeru berarti mengajak, dan mengajak berarti mendidik. Usaha beliau menyampaikan perintah Allah itu tidak sembarangan akan tetapi diperhitungkan benar-benar siapa yang akan menjadi sasaran seruannya itu. Abu Bakar sebagai bangsa quraisy sangat melekat dan tertarik akan pribadi Muhammad sejak lama. Dengan kebijaksanaan dan kepribadian yang dimiliki Abu Bakar, eruan Nabi itupun disampaikannya pula kepada orang-orang quraisy dan berhasil dengan baik.

Pendidikan yang pertama dilakukan oleh Nabi pada saat ini adalah merupakan pembentukan pribadi muslim yang dibina untuk menjadi kader-kader muslim yang bersemangat, memiliki jiwa dan mental yang kuat serta tangguh dari segala cobaan. Proses pendidikan ini merupakan proses yang sangat penting dalam sejarah islam. Prof. Dr. A. Syalabi mengatakan : ” Dia adalah satu tujuan yang nyata diantara tujuan-tujuan yang telah dilaksanakan oleh Islam, bahkan yang telah dilaksanakan dengan segera, ialah merubah seorang arab menjad seorang muslim, tetapi lebih dalam dari itu. Yaitu : Islam telah berhasil merubah seorang arab secara keseluruhannya, hingga seolah-olah Islam menciptakan orang itu sebagai makhluk yang baru.”

Cara yang dipakai oleh Rasulullah dalam memberikan pendidikan dan pelajaran kepada para sahabatnya itu dengan ceramah, menyampaikan wahuyu yang baru di terimanya dan memberikan penjelasan-penjelasan serta keterangan-keterangannya, berdialok dan berdiskusi atau tanya jawab tentang sesuatu yang bersangkutan dengan aqidah ataupun tentang muamalah dan ibadah. Kurikulumnya adalah Al-qur’an, karena itu dalam prakteknya tidak saja logis dan rasional, tapi juga secara fitrah dan pragmatis,-
sehubunagan dengan Al-qur’an itu sendiri diturunkan secara berangsur-angsur menurut kebutuhan yang diperlukan kaum Muslimin pada saat itu.
Hasil dari cara demikian itu dapat dilihat dari sikap rohani dan mental para pengikutnya yang dipancarkan kedalam sikap hidup yang bermental dan semangat yang tangguh,tabah dan sabar tapi aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Dalam perkembangan sejarah selanjutnya ternyata mereka ini merupakan kader inti muballigh dan pendidik pewaris Nabi SAW yang brillian dan militant dalm menghadapi segala tantangan dan cobaan yang dihadapi.

2. Menyeru dan Mengajak Bani Abdul Muthalib ke dalam Islam.

Setiap langkah dan kegiatan Nabi dalam menyeru dan mengajak umat manusia kepada Islam adalah sesuai dan menurut rencana dari Tuhan. Setelah turun wahyu:


“Dan beri ingatlah kepada kerabat kerabat-kerabatmu, dan rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang pengikutmu, yaitu orang-orang yang beriman. ” (QS Al syu’ara : 214-215).

Seruan dan ajakan Nabi ini disambut dan dibenarkan dengan baik oleh sebagian mereka dan sebagian lagi menentangnya.Tahap ini adalah tahap permulaan secara terang-terangan.

3. Seruan dan ajakan umum.

Setelah ajaran dan seruan yang disampaikan kepada bani abdul muthalib tidak memperoleh hasil seperti ynag diharapkan, maka Nabi pun beserta para sahabatnya meningkatkan kegiatan usahanya beiau telah mulai operasi dakwah terbuka, siapa saja diseur kepada Islam. Seruan beliau itu tidak lagi terbatas kepada orang-orang makkah atau quraisy tetapi secara universal terutama pada kesempatan musim haji.

Setiap musim haji, Rasulullah mengunjungi kemah-kemah jama’ah guna untuk menyeru mereka kepada ajaran Islam. Dengan Islamnya mereka itu sinar kemajuan Islam mulai memancarkan harapannya. Peristiwa ini merupakan titik balik misi Nabi Muhammad SAW. Kini beliau mempunyai tumpuan harapan yang cerah dari ummatnya yang telah memiliki kesiapan mental untuk menerima dan menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam di negerinya.

Menunggang Kuda di Atas Air

Diriwayatkan dari Saham bin Munjab, dia berkata, "Dalam peperangan di wilayah Darain (nama tempat di sekitar Bahrain) Al-Ala bin Al-Hadhrami bersama-sama kami. Al-Ala memanjatkan tiga macam doa, dan ketiga doa itu dikabulkan oleh Allah SWT."

"Kemudian, kami berjalan bersama-sama sehingga tiba di suatu tempat. Kami mencari air untuk wudu tetapi tidak mendapatkannya. Lalu, Al-Ala bin Al-Hadhrami berdiri untuk mengerjakan salat dua rakaat, kemudian berdoa, 'Ya Allah, Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Wahai Yang Mahatinggi dan Mahaagung. Sesungguhnya kami adalah hamba-hamba-Mu yang sedang dalam perjalanan untuk memerangi musuh-Mu. Turunkanlah hujan kepada kami, agar kami dapat minum dan berwudu dari najis. Jika kami telah meninggalkan tempat itu, janganlah ada seorang pun yang engkau beri jatah dari air hujan itu'."

"Belum jauh jarak jalan yang kami tempuh, kami tiba di sebuah sungai deras yang airnya berasal dari air hujan. Dia berkata, 'Kita berhenti di sungai ini dulu untuk minum.' Aku mengisi bejanaku, lalu aku sengaja meninggalkannya di tempat itu. Aku berkata, 'Aku akan lihat, apakah betul permohonannya dikabulkan'."

"Kemudian, kami berjalan kurang lebih satu mil. Aku berkata kepada teman-temanku, 'Aku lupa, bejanaku tidak terbawa.' Aku balik lagi ke tempat itu, maka aku mendapati seolah-olah di sekitar daerah itu tidak pernah turun hujan. Selanjutnya, aku ambil bejanaku dan aku bawa serta."

"Setelah kami sampai di Darain, kami mendapati di hadapan kami terbentang sungai yang menghalangi antara kami dan pasukan musuh. Ketika itu Al-Ala memanjatkan doa lagi, 'Ya Allah, Zat Yang Mahamengetahui, Yang Mahasantun, Yang Mahaagung. Sesungguhnya kami adalah hamba-hamba-Mu, kami dalam perjalanan memerangi musuh-Mu, bukalah jalan untuk kami menuju musuh-Mu'."

"Tidak terduga kami dapat melewati sungai tersebut. Bahkan, kuda-kuda kami, satu pun, tidak basah terkena air, sehingga kami dapat berhadapan dan menyerang musuh."

"Setelah kami kembali dari peperangan, Al-Ala mengeluh sakit perut, yang membawanya meninggal dunia. Sedangkan kami tidak mendapatkan air untuk memandikan jenazahnya. Kemudian, kami kafani dengan baju yang dikenakan, lalu kami kuburkan."

"Tidak berapa lama dari perjalanan kami, kami mendpaatkan mata air. Kemudian, kami saling berkata, 'Marilah kita balik ke tempat itu untuk mengeluarkan jenazah Al-Ala dan memandikannya.' Kami semua kembali, menyusuri tempat ia dimakamkan. Ternyata kami tidak mampu menemukan makamnya, dengan demikian kami gagal memandikan jenazahnya."

"Kemudian, ada seorang laki-laki berkata, 'Aku pernah mendengar dia berdoa kepada Allah, 'Ya Allah, Zat yang Maha Mengethui, Mahasantun, dan Mahaagung, sembunyikanlah jenazahku, jangan Engkau perlihatkan auratku keada seorang pun'."

"Lalu, kami kembali dan kami meninggalkan jasad Al-Ala yang telah dimakamkan di tempat itu." (Hilyatul Aulia, 1/7).

Sumber: 99 Kisah Orang Shalih, terjemahan dari kitab Mi'ah Qishshah min Qishashish, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab

Taubat Sejati Seorang Pemuda

Imam Malik bin Dinar mengajari kita dalam bagian ini tentang seorang pemuda kecil di waktu haji, dengan bertutur,

"Ketika kami mengerjakan ibadah haji, kami mengucapkan talbiyah dan berdoa kepada Allah, tiba-tiba aku melihat pemuda yang masih sangat muda usianya memakai pakaian ihram menyendiri di tempat penyendiriannya tidak mengucapkan talbiyah dan tidak berdzikir mengingat Allah seperti orang-orang lainnya. Aku mendatanginya dan bertanya, 'mengapa dia tidak mengucapkan talbiyah ?'"

Dia menjawab, "Apakah talbiyah mencukupi bagiku, sedangkan aku sudah berbuat dosa dengan terang-terangan. Demi Allah! Aku khawatir bila aku mengatakan labbaik maka malaikat menjawab kepadaku, 'tiada labbaik dan tiada kebahagiaan bagimu'. Lalu aku pulang dengan membawa dosa besar."

Aku bertanya kepadanya, "Sesungguhnya kamu memanggil yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dia bertanya, "Apakah kamu menyuruhku untuk mengucapkan talbiyah? "

Aku menjawab, "Ya."

Kemudian dia berbaring di atas tanah, meletakkan salah satu pipinya ke tanah mengambil batu dan meletakkannya di pipi yang lain dan mengucurkan air matanya sembari berucap, "Labbaika Allaahumma labbaika, sungguh telah kutundukkan diriku kepada-Mu dan badan telah kuhempaskan di hadapan-Mu."

Lalu aku melihatnya lagi di Mina dalam keadaan menangis dan dia bekata, "Ya Allah, sesungguhnya orang-orang telah menyembelih kurban dan mendekatkan diri kepada-Mu, sedangkan aku tidak punya sesuatu yang bisa kugunakan untuk mendekatkan diri kepadamu kecuali diriku sendiri, maka terimalah pengorbanan dariku. Kemudian dia pingsan dan tersungkur mati. Akupun mohon kepada Allah agar dia mau menerimanya.

Sumber: Asyabalunal 'Ulama (65 Kisah Teladan Pemuda Islam Brilian), Muhammad Sulthan.

Sabtu, 08 Januari 2011

Enam Pertanyaan..

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya.
Lalu Imam Al Ghozali bertanya....
Pertama....
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?... Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Ali Imran 185)
Kedua....
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah BENAR. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Ketiga....
"Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
keempa...
"Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab "besi dan gajah".
Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Kelima...
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"... Ada yang menjawab "kapas, angin,debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermesyuarat, kita meninggalkan sholat.
keena.....
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"... Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang". Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.



Jumat, 07 Januari 2011

Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian...

Banyak orang yang merasa frustasi
karena kenyataan mereka tidak sesuai
dengan impian.

Sebagai contoh, ada seorang anak yang
ingin kuliah di Universitas A, tapi
nyatanya biaya tidak mencukupi.

Atau, mereka yg merantau ke kota besar,
bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan
berkelas nasional bahkan internasional,
tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah
pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya.

Ada juga seorang pengusaha, yg mungkin
mengharapkan kenaikan profit 10 kali,
malah mengalami kebangkrutan.

Apa yang kita harapkan, kadang memang
tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa
yang harus kita lakukan?

Berikut adalah 3 langkah atau tips yang
bisa Kita lakukan saat mimpi tidak
sesuai dengan kenyataan:

1. Bertindaklah selalu secara fleksibel
dan dinamis

Jika Kita betul-betul ingin menggapai
kesuksesan, maka diperlukan *kesiapan*
untuk bisa bertindak secara fleksible
dan dinamis terhadap setiap perubahan
yang terjadi.

Sekarang, saya akan buat sebuah analogi
sederhana...

Saat ada badai atau angin topan yang
besar, tidak jarang kita melihat pohon
yang memiliki batang yang sangat besar
tumbang! Apa sebab?

Sebab mereka tidak kuat menahan beban
yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu! Karena
batangnya yang lentur, maka bambu bisa
fleksibel bergerak ke segala arah, dan
jarang tumbang!

Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita
bertindak dan berpikir dinamis dan juga
fleksibel, maka kita akan lebih tahan
dalam menghadapi tantangan dan
perubahan serta masalah yang datang.

2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik
untuk kita!

Saat kenyataan tidak sesuai dengan
impian, percayalah bahwa inilah yang
terbaik untuk kita. Kita tidak pernah
tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.

Karena, segala sesuatu yang menurut
logika kita baik, bisa jadi justru
sebaliknya di mata Tuhan!

Berpikirlah selalu positif atas apapun
yang terjadi pada diri Kita. Jangan
biarkan satu kegagalan membuat Kita
kecewa, apalagi sampai frustasi dan
berlarut-larut.

Anda tahu apa yang saya lakukan jika
ada satu mimpi atau keinginan saya
tidak kesampaian? Saya biasa mengatakan:

"Sudahlah Ahira, kamu tdk perlu kecewa,
don't ask me why, it is GOOD for you!
Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Tuhan
akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK!
Tuhan tau kamu orang yg baik & bijaksana.
Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu
memang dilahirkan utk slalu jadi pemenang!"

Saya biasa mengatakannya di depan cermin
dengan penuh keyakinan, tentunya saat
saya sendirian! hehehehehehehehe... It works for me! :-)

Anda juga boleh coba nanti pas belanja di Mall... kwkwkwkwkwk;-)

Apa yang saya lakukan di atas itu
adalah 'afirmasi'.

Afirmasi adalah kata-kata positif yang
diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk
membentuk citra postif untuk mengurangi
sikap-sikap negatif dalam diri kita.

Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/
rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan
secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli
Hynotherapy, afirmasi itu akan 'terekam'
oleh alam bawah sadar kita.

Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan
penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau
AKAN menjadi seperti itu adanya, yang
kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi
itu sama seperti DO'A.

Okay, sekarang selanjutnya! :-)

Meski saat ini apa yang kita harapkan
belum sesuai dengan impian, namun kita
harus....

3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!

Saat kita mengalami kegagalan, lebih
baik instropeksi diri daripada
menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita
memang belum siap jadi pemenang! :-)

Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat
kita menjadi sombong, dan karena saking
sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak
mau hamba-Nya berbuat dosa. :-)

Setiap kemenangan itu lebih baik
dirintis dari setiap peluh kita! Akan
lebih baik jika kemenangan itu kita
dapatkan setahap demi setahap.

Banyak orang sukses, tapi kemudian
mereka terjatuh. Ada yang bangkit lagi,
ada yang tidak. Liku hidup setiap
manusia memang tidak sama.

Tapi ingat, kesempatan untuk menang
itu selalu terbuka bagi siapa saja,
tanpa terkecuali!

Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak
terkira banyaknya dari Tuhan, masih
banyak yang menggantung di langit! :-)

Sekarang tinggal bagaimana cara Kita!
Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan
turun dengan sendirinya?

Saya sarankan, jangan pernah memilih
yang kedua :-)

Kita semua tahu bahwa yang namanya
kemenangan itu seringkali dimiliki oleh
mereka yang... tdk pernah berhenti berusaha!



Minggu, 02 Januari 2011

Senyuman yang menanti di tahun 2011...

Tiada yang paling berharga dalam hidup selain bisa meraih "senyuman" atas apa yang telah dan akan kita peroleh, walaupun terkadang apa yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Yakinlah...bahwa semua yang kita raih adalah yang terbaik untuk kita.

Bila itu semua telah tercapai, maka kita telah mengawali kesuksesan diri dalam menjalani kehidupan...!!!

Semoga ditahun yang baru ini kita bisa meraih senyuman....tersenyumlah....:)