Pada Permulaan Islam pendidikan Islam dilakukan di Masjid-masjid atau di rumah-rumah. Metode yang dipakai dalam fase ini adalah hafalan. Pada permulaan islam perkembangan Ilmu Pengetahuan dibagi menjadi 3.
Pertama Gerakan Agama, menyangkut pembahasan tentang tafsir Quran, hadis, fiqh, akhlaq.
Kedua Gerakan tarikh, merupakan Gerakan untuk mengumpulkan data-data sejarah, kisah dan riwayat hidup.
Ketiga Gerakan Filsafat, merupakan gerakan dalam bidang mantiq, kimia, kedokteran dan ilmu lain yang berhubungan. Gerakan filsafat ini pada permulaan Islam tidak begitu meluas perkembangannya. Ilmu-ilmu dalam bidang ini berasal dari bangsa-bangsa lain (Romawi, Persia, Qaldan dan lain-lain). Pada akhirnya ketiga gerakan ini saling berhubungan dan saling membutuhkan, ahli tafsir akan membutuhkan ahli sejarah untuk mengetahui kehidupan nabi dalan menafsirkan hadis serta untuk mengetahui sebab turunnya ayat begitu juga dengan ilmu lainnya. Pada awal perkembangan Islam ini ilmu pengetahuan berpusat di Makkah, Madinah, Basrah dan Kaufah (Irak), Damaskus (Syam), dan Fusthat (Mesir).
Satu hal yang penting pada masa ini untuk mengawali studi tentang Islam yang intensif adalah dengan dibukukannya Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar. Atas desakan Umar ibn Khattab maka Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk untuk membukukan Al Quran. Upaya ini berlanjut sampai dengan kekhalifahan Usman bin Affan., yang kemudian terbentuk musyhaf Al Imam sejumlah 6 naskah yang ada di Kufah, Basrah, Makkah, Syam, Madinah dan 1 naskah ada pada Khalifah Usman sendiri.
Dalam ilmu tafsir, beberapa sahabat seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah ibn Abbas, Abdullah ibn Masud dan Ubay bin Kaab menafsirkan Quran menurut apa yang mereka dengar dari Rasullullah saw. Para sahabat inilah yang dianggap sebagai pembina tafsir pertama dalam Islam, kemudian diikuti oleh tabiin seperti Said bin Jubair.
A .Pendidikan pada masa khalifah Abu Bakar Siddiq.
Beberapa kesulitan yang harus dihadapi oleh Abu Bakar Siddiq, diantaranya bnyak orang yang mengaku nabi dan juga banyak orang yang tidak mau membayar zakat disebabkan beberapa faktor:
1). Ajaran Islam belum dipahami benar
2). KeIslaman mereka bukan karena kesadaran melainkan karena politik dan ekonomi
3). Rasa kesukuan yang mendalam yang bertentangan dengan syariat Islam
Sikap tegas dan pasti dari kepeminpinan Abu Bakar menunjukkan adanya kepemimpinan yang jujur dan penuh dedikasi terhadap tugas kewajibannya. Sebelum Abu Bakar diangkat sebagai khalifah beliau dikenal sebagai seorang yang lemah lembut, berpendirian tetap, dan penyantun.
Sifat sifat demikian ini hanya dimiiki oleh seorang pemimpin, pendidik, dan bapak yang baik dan bertanggung jawab.
B. Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khattab RA.
Semangat berdakwah dan pendidikan didaerah-daerah baru menunjukkan kekuatan yang sangat-sangat tinggi. Orang banyak datang ke Madinah kepada para sahabat. Khalifah Umar sendiri telah melarang sahabat-sahabat dekat Rasulullah untuk meninggalkan Madinah. Akan tetapi tidak berarti penyebaran Islam keluar Madinah terhenti, karena diantaranya ada juga sebagian sahabat yang diutus berdakwah dan mengajarkan agama Islam lebih giat.
Jika diperhatikan lebih mendalam pendidikan Islam pada masa beliau boleh dikatakan lebih berkembang dari sebelumnya diantaranya beliau mengangkat sebagai Gubernur atau Panglima adalah sahabat-sahabat Rasul yang benar-benar mahir dan ahli dalam bidang ilmu pengetahua.
C. Pendidikan Pada Masa Khalifat Usman Bin Affan.
Usaha kongkrit yang dilakukan usman dapat dikatakan tidak ada.mungkin Usman mennganggap bahwa kegiatan pendidikan sebelumnya sudah memadai. Jika ummat merasa kurang puas terhadap pendidikan agamanya, pasti mereka akan memintanya. Hal ini nyata terjadi dan dilaksanakan Usman takkala Hudzaifah Ibnul Yaman melaporkan bahwa ia telah menyaksikan adanya perselisihan yang hebat tentang bacaan Al-qur’an diantara ummat. Lantas Usman meminta kepada kepada Zaid Bin Tsabit untuk memimpin penyalinan mushaf tersebut bersama rekan-rekannya. Dengan cara ini akan menghilangkan sebuah perselisihan diantara ummat dalam membaca Al-qur’an.
Tugas mendidik dan mengajar ummat diserahkan pada ummat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat dan menggaji guru pendidik melainkan hanya mengharapkan keridhoan Allah semata.
D. Pendidikan Pada Masa Khalifah Ali Ibn Abi Thalib
Menurut Prof. Dr. Ahmad syalabi : ” Sebetulnya tidak pernah ada barang satu hari pun, keadaan yang stabil selama pemerintahan beliau. Tak ubahnya beliau sebagai seorang penambal kain usang, jangankan menjadi baik malah bertambah sobek. Sudah demikianlah rupanya nasib beliau”
Demikian kehidupan pendidikan pada masa Khalifah Ali. Pendidikan yang berjalan hanya apa yang berlaku sebelumya dengan sarana yang sudah ada. Hanya motivasi dan dasar falsafah pendidikan, selain yang sudah ada dan telah dibina oleh rasulullah SAW juga tumbuh juga dasar motivasi dan falsafah pendidikan baru yang dibina oleh kaum Syiah dan Khawarij. Hal mana akan mengakibatkan bermacamnya pandangan dan paham yang menjadi dasar dan landasan cara berfikir yang lebih lanjut akan memberikan kesempatan untuk mencerai beraikan ummat dimasa yang datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar